London - Rencana pemerintah Inggris memblokir pornografi internet untuk melindungi anak-anak menuai tanggapan beragam. Sistem sensor yang rencananya dilakukan langsung oleh penyedia layanan internet atau ISP dipandang akan sulit diterapkan.
Trefor Davies, Chief Technology Officer di ISP Timico menyatakan bahwa secara teknis, tidak mungkin untuk memblokir semua pornografi online. Sebab, volumenya sangat banyak.
"Sistemnya akan begitu mahal atau kalah tanding karena terdapat jutaan situs seperti itu. Biaya untuk mengadakan sistem melebihi manfaatnya," klaim Davies kepada BBC dan dikutip detikINET, Rabu (22/12/2010).
Beberapa kritik menilai upaya pemblokiran pornografi sejatinya adalah usaha pemerintah untuk mengontrol internet. Ditakutkan, sistem tersebut nantinya juga bakal dipakai membatasi akses pada situs selain pornografi.
"Jika kita mengambil langkah ini, tidak butuh waktu lama untuk berakhir dengan internet yang hanya berisi situs kesenangan pemerintah," ucap Davies.
Di sisi lain, Nicholas Lasman selaku Sekjen Internet Service Providers Association (IPSA), juga kurang sepakat dengan rencana Memblokir Porno secara keseluruhan. Untuk melindungi anak-anak, dia lebih setuju agar orang tua yang melakukannya.
Niat pemblokiran akses porno dicetuskan Menteri Komunikasi Inggris, Ed Vaizey. Ketimbang meminta orang tua untuk memblokir akses dengan sistem parental control, dia lebih mengandalkan penyedia layanan dalam melakukan pemblokiran. ( fyk / ash )
Sumbeer: DetikNet
0 komentar:
Posting Komentar